Rabu, 04 April 2012

DALAM PERTEMPURAN (PEPERANGAN) TIDAK ADA SAHABAT YG DIKAFIRKAN


السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

AsSalaam -
Pertanyaan:
Dalam pertempuran sahabat, apakah ada yang dikafirkan?
 
Jawab:
Di dalam peperangan (Shiffin  atau  Al-Jamal)  Ali  bin  Abi Thalib  r.a.  tidak  menganggap  orang-orang yang melawannya telah keluar dari Islam dan kafir,  tetapi  hanya  dikatakan mereka  itu  Bughah  (berbuat  kebatilan). Sebagaimana sabda Nabi saw. kepada seorang sahabat yang bernama  Ammar,  sabda beliau,   "Kamu   akan   dibunuh  oleh  golongan  Al-Bughah, orang-orang  yang  zalim,  atau  orang-orang  yang  berontak (tidak taat kepada penguasa)."



Arti  kufur  dalam  hadis  atau  As-Sunnah bukan keluar dari Islam dan bukan menjadi  kafir,  sebagaimana  yang  dipahami oleh sebagian orang-orang pada saat ini yang tidak tepat.

Dalam uraiannya, Nabi saw. telah bersabda:

"Barangsiapa  melakukan  sumpah  selain  kepada  Allah, maka orang itu kafir atau musyrik."

Nabi saw. juga bersabda:

"Barangsiapa yang  mendatangi  (berobat)  kepada  dukun  dan percaya  pada  apa  yang  dikatakannya,  maka dia kafir atau mengingkari apa yang dibawa oleh Rasul."

Hal-hal yang demikian itu selalu dilakukan oleh  orang-orang Islam,  seakan-akan  menjadi tradisi mengunjungi dukun-dukun dan bersumpah atas nama orang, tidak atas nama Allah, tetapi tidak  ada  satu  pun  di  antara ulama yang memvonis mereka kafir.

Jadi, kata "kufur" itu dapat diartikan  mengingkari  nikmat, tidak   bersyukur   kepada   Allah,  tidak  kenal  budi  dan sebagainya. Dengan kata lain, "kufur"  mempunyai  arti  yang luas dan berbeda-beda

WaAllahu'alam


Dr. Yusuf Al-Qardhawy

0 komentar: